keterangan kaos ( Kaos persija ini di pake sekitar taon 1989 an)
Pertama gue kenal sepak bola karena gue sering di ajak main sama sobat kwitang namanya dedi (alias=jibong) pertama ngedukung kesebelasan Pelita Jaya yang bermarkas di Sawangan kandangnya Stadion Lebak bulus.
seiring waktu berlalu yang akhirnya pelita jaya pindah Home Base ke Solo. pada waktu itu Persija pendukungnya belum ada karena Prestasi nya kali ye...
lambat laun persija mulai nanjak penampilannya, yang akhirnya tercipta suporter yang bernama the Jak Mania. pada waktu gue belum bergabung sebagai suporter persija. teman saya yang namanya dedi terus mengajak gue agar masuk suporter persija. akhirnya gue jadi suporter persija tapi pada waktu itu gue belum masuk the Jakmania. lambat laun akhirnya gue masuk anggota theJak mania.
ada cerita waktu tur ke bandung melawan Persib di Stadion Siliwangi. akhirnya gue daftar ikut tur ke Bandung. gue bersama temen namanya Muslim ikut tur Persija.
hari minggu kumpul di Stadion Menteng dengan mencarter sekitar kurang lebih 15 bis Mayasari Bakti.
Setelah sampai di Bandung yang katanya akan di Jemput oleh Bobotoh untuk pengamanan dalam kota Bandung, setelah ditunggu-tunggu Bobotoh gak dateng, mungkin bohong kali ye.. akhirnya rombongan bis berangkat juga ke Stadion.
setelah sampai di Stadion, baru turun dari bis the jak sudah di intimidasi oleh bobotoh, tapi anggota theJak tidak terpancing yang akhirnya the Jak di giring ke depan pintu gerbang Markas Kodam Siliwangi,
setelah menunggu cukup lama ternyata the jak gak bisa masuk stadion karena sudah penuh, menurut janji bobotoh akan di sediakan karcis masuk, gak tahunya gak ada lagi. dengan kecewa berat anggota the jak kembali pulang, dengan di kawal mobil polisi patroli. rombongan bis paling belakang sedang di gempur alias tawuran sama bobotoh, yang menyebabkan kaca belakang bis pecah dan anggota the jak ada yang menjadi korban 1 satu orang kepalanya bocor.
dengan pulang perasaan kecewa, di jalan tol padalarang anggota the jak turun dari bis, jalan kaki karena pada waktu jalan tol macet.
setelah melewati pintu keluar tol bis melaju kembali. dalam perjalanan mampir di rumah makan. semua anggota the jak turun untuk mengisi perut. di meja perasmanan, makanan di meja habis di makan anggota the jak, tapi gak ada yang bayar.
akhirnya pemilik rumah makan menemui ketua the jak Bung ferri untuk menagih makanan yang sudah di makan anggotanya. sekitar 2-3 jutaan harga makanan di meja makan.yang akhirnya di bayar oleh ketua the Jak bung ferry. yang nantinya setiap anggota the jak di potong 3 ribu/orang dari uang tiket yang nantinya akan di kembalikan ke setiap anggota the jak. berarti makan gak makan tetep di potong dong. kecian...deh lo. gue sendiri makan nasi pake rendang ama jengkol. di potong 3 ribu, gak ape-ape. tapi temen gue si Muslim gak makan tetep di potong.
setelah itu melanjutkan perjalanan ke jakarta melewati Purwakarta. setelah sampai tol Cikampek bis yang gue tumpangi mengalami pecah ban yang akhirnya ganti ban, pasti ganti bannya lama..ya pasti lah. setelah sampai di Stadion Menteng gue pulang sama temen gue ke rumah di Kwitang naik mikrolet pada waktu itu sekitar jam 1 pagi.
kejadian tur bandung merupakan awal permusuhan dengan Vikjing yang akhirnya merembet sampai ke kuis yang di adakan salah satu stasiun TV. yang akhirnya anggota the jak tawuran di dalam areal stasiun tv. rupanya anggota the jak sudah nungguin Vikjing di pintu masuk tol dan akhirnya tawuran terjadi lagi yang mengakibatkan kaca bis ancur...mampus lo vikjing. itulah sekelumit cerita-cerita awal permusuhan the jak dengan Vikjing itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar